Jam pertama kls 1 dan 6
Bahasa lampung
Jam ke dua kls 1 dan 6
Bahasa Inggris
Kamis, 05 Desember 2019
Rabu, 04 Desember 2019
Ulangan smester ganjil hari k 5 Tanggal 4 Des 2019
Jam pertama kls 1,2 dan 3
Tema 4
Kelas 4,5 dan 6
Tema 3
Jam 2 kelas 1,2 dan 3 .menulis
Kelas 4,5 dan 6
Tema 4
Tema 4
Kelas 4,5 dan 6
Tema 3
Jam 2 kelas 1,2 dan 3 .menulis
Kelas 4,5 dan 6
Tema 4
Selasa, 03 Desember 2019
Selasa ulangan snester Ganjil hari ke 4 tanggal 3 nop 2019
Ulangan hari k 4
Kelas 1,2 dan 3 tema 2 dan 3
Kelas 4 ,5 dan 6
Matematika dan tema 2
Kelas 1,2 dan 3 tema 2 dan 3
Kelas 4 ,5 dan 6
Matematika dan tema 2
Selasa, 26 November 2019
Senam lantai rol depan senin tgl 17 maret 2020
Senam lantai
Pengertian Senam Lantai
Senam Lantai (Flour Exercise) adalah satu bagian dari cabang Senam, yang gerakan-gerakannya dilakukan di atas lantai (Matras) atau Permadani. Senam ini disebut juga senam bebas karena Pesenam tidak menggunakan alat bantu selain lantai (matras) dengan ukuran 12 x 12 meter atau menggunakan matras dengan lebar 1 meter dan panjang sesuai kebutuhan untuk menjaga keamanan.
Jenis dan Macam senam Lantai
1. BERGULING (ROLL)
Cara melakukannya sebagai berikut:
a. Sikap permulaan jongkok,kedua tangan menumpu pada matras selebar bahu.
b. Kedua kaki diluruskan, siku tangan ditekuk, kepala dilipat sampai dagu menyentuh dada.
c. Mengguling ke depan dengan mendaratkan tengkuk terlebih dahulu dan kedua kaki di
lipat rapat pada dada.
d. Kedua tangan melemaskan tumpuan dari matras, pegang mata kaki dan berusaha bangun.
e. Kembali kesikap semula atau berdiri
Ket: selain berguling ke depan ada juga berguling ke belakang atau roll belakang yaitu dengan sikap awal
yang sama dengan guling depan tetapi arahnya kebelakang atau mundur
Senam Lantai (Flour Exercise) adalah satu bagian dari cabang Senam, yang gerakan-gerakannya dilakukan di atas lantai (Matras) atau Permadani. Senam ini disebut juga senam bebas karena Pesenam tidak menggunakan alat bantu selain lantai (matras) dengan ukuran 12 x 12 meter atau menggunakan matras dengan lebar 1 meter dan panjang sesuai kebutuhan untuk menjaga keamanan.
Jenis dan Macam senam Lantai
1. BERGULING (ROLL)
Cara melakukannya sebagai berikut:
a. Sikap permulaan jongkok,kedua tangan menumpu pada matras selebar bahu.
b. Kedua kaki diluruskan, siku tangan ditekuk, kepala dilipat sampai dagu menyentuh dada.
c. Mengguling ke depan dengan mendaratkan tengkuk terlebih dahulu dan kedua kaki di
lipat rapat pada dada.
d. Kedua tangan melemaskan tumpuan dari matras, pegang mata kaki dan berusaha bangun.
e. Kembali kesikap semula atau berdiri
Ket: selain berguling ke depan ada juga berguling ke belakang atau roll belakang yaitu dengan sikap awal
yang sama dengan guling depan tetapi arahnya kebelakang atau mundur
Senam lantai kls 6C,6B,selasa 26 Nopember 2019
Senam lantai
Pengertian Senam Lantai
Senam Lantai (Flour Exercise) adalah satu bagian dari cabang Senam, yang gerakan-gerakannya dilakukan di atas lantai (Matras) atau Permadani. Senam ini disebut juga senam bebas karena Pesenam tidak menggunakan alat bantu selain lantai (matras) dengan ukuran 12 x 12 meter atau menggunakan matras dengan lebar 1 meter dan panjang sesuai kebutuhan untuk menjaga keamanan.
Jenis dan Macam senam Lantai
1. BERGULING (ROLL)
Cara melakukannya sebagai berikut:
a. Sikap permulaan jongkok,kedua tangan menumpu pada matras selebar bahu.
b. Kedua kaki diluruskan, siku tangan ditekuk, kepala dilipat sampai dagu menyentuh dada.
c. Mengguling ke depan dengan mendaratkan tengkuk terlebih dahulu dan kedua kaki di
lipat rapat pada dada.
d. Kedua tangan melemaskan tumpuan dari matras, pegang mata kaki dan berusaha bangun.
e. Kembali kesikap semula atau berdiri
Ket: selain berguling ke depan ada juga berguling ke belakang atau roll belakang yaitu dengan sikap awal
yang sama dengan guling depan tetapi arahnya kebelakang atau mundur
Senam Lantai (Flour Exercise) adalah satu bagian dari cabang Senam, yang gerakan-gerakannya dilakukan di atas lantai (Matras) atau Permadani. Senam ini disebut juga senam bebas karena Pesenam tidak menggunakan alat bantu selain lantai (matras) dengan ukuran 12 x 12 meter atau menggunakan matras dengan lebar 1 meter dan panjang sesuai kebutuhan untuk menjaga keamanan.
Jenis dan Macam senam Lantai
1. BERGULING (ROLL)
Cara melakukannya sebagai berikut:
a. Sikap permulaan jongkok,kedua tangan menumpu pada matras selebar bahu.
b. Kedua kaki diluruskan, siku tangan ditekuk, kepala dilipat sampai dagu menyentuh dada.
c. Mengguling ke depan dengan mendaratkan tengkuk terlebih dahulu dan kedua kaki di
lipat rapat pada dada.
d. Kedua tangan melemaskan tumpuan dari matras, pegang mata kaki dan berusaha bangun.
e. Kembali kesikap semula atau berdiri
Ket: selain berguling ke depan ada juga berguling ke belakang atau roll belakang yaitu dengan sikap awal
yang sama dengan guling depan tetapi arahnya kebelakang atau mundur
Jumat, 22 November 2019
Minggu, 17 November 2019
Senam lantai kelas 6A,6B Jum,at 22 Nopember2019
Senam lantai
Pengertian Senam Lantai
Senam Lantai (Flour Exercise) adalah satu bagian dari cabang Senam, yang gerakan-gerakannya dilakukan di atas lantai (Matras) atau Permadani. Senam ini disebut juga senam bebas karena Pesenam tidak menggunakan alat bantu selain lantai (matras) dengan ukuran 12 x 12 meter atau menggunakan matras dengan lebar 1 meter dan panjang sesuai kebutuhan untuk menjaga keamanan.
Jenis dan Macam senam Lantai
1. BERGULING (ROLL)
Cara melakukannya sebagai berikut:
a. Sikap permulaan jongkok,kedua tangan menumpu pada matras selebar bahu.
b. Kedua kaki diluruskan, siku tangan ditekuk, kepala dilipat sampai dagu menyentuh dada.
c. Mengguling ke depan dengan mendaratkan tengkuk terlebih dahulu dan kedua kaki di
lipat rapat pada dada.
d. Kedua tangan melemaskan tumpuan dari matras, pegang mata kaki dan berusaha bangun.
e. Kembali kesikap semula atau berdiri
Ket: selain berguling ke depan ada juga berguling ke belakang atau roll belakang yaitu dengan sikap awal
yang sama dengan guling depan tetapi arahnya kebelakang atau mundur
2. KAYANG.
Kayang adalah sikap membusur dengan posisi kaki dan tangan bertumpu pada matras dalam keadaan terbalik dengan
meregang dan mengangkat perut dan pinggul
1
Senam Lantai (Flour Exercise) adalah satu bagian dari cabang Senam, yang gerakan-gerakannya dilakukan di atas lantai (Matras) atau Permadani. Senam ini disebut juga senam bebas karena Pesenam tidak menggunakan alat bantu selain lantai (matras) dengan ukuran 12 x 12 meter atau menggunakan matras dengan lebar 1 meter dan panjang sesuai kebutuhan untuk menjaga keamanan.
Jenis dan Macam senam Lantai
1. BERGULING (ROLL)
Cara melakukannya sebagai berikut:
a. Sikap permulaan jongkok,kedua tangan menumpu pada matras selebar bahu.
b. Kedua kaki diluruskan, siku tangan ditekuk, kepala dilipat sampai dagu menyentuh dada.
c. Mengguling ke depan dengan mendaratkan tengkuk terlebih dahulu dan kedua kaki di
lipat rapat pada dada.
d. Kedua tangan melemaskan tumpuan dari matras, pegang mata kaki dan berusaha bangun.
e. Kembali kesikap semula atau berdiri
Ket: selain berguling ke depan ada juga berguling ke belakang atau roll belakang yaitu dengan sikap awal
yang sama dengan guling depan tetapi arahnya kebelakang atau mundur
2. KAYANG.
Kayang adalah sikap membusur dengan posisi kaki dan tangan bertumpu pada matras dalam keadaan terbalik dengan
meregang dan mengangkat perut dan pinggul
1
Minggu, 10 November 2019
Senam Dasar kelas 6A,6B Tanggal 15 Nopember 2019
Sebelum melakukan olahraga senam.kalian sebaiknya melakukan pemanasan terlebih dahulu.kita tidak memerlukan waktu yang lama untuk melakukan pemanasa,namun harus mencukupi untuk meningkatkan suhu badan.tujuan pemanasan adalah mempersiapkan tubuh meng hadapi latihan inti yang lebih berat.
Gerakan gerakan pemanasanberupa latihan peregangan yang dilakukan secara sitematis,teratur dan menyeluruh.gerakan yang sistematis berarti gerakan yang dilakukan secara bertahap dari gerakan yang paling ringan sampai gerakan yang paling sulit/berat.gerakan gerakan pemanasan harus berurutan yakni dari atas kepala sampai ujung kaki.gerakan pemanasan harus dilaksanakan secara menyeluruh, yakni seluruh otot dan persedian mendapat gerakan yang seimbang.otot dan persendian leher,bahu,lengan,pinggang,pinggul,dan kaki mendapat pemanasan yang cukup.
Setelah melakukan latihan utama,jangan lupa kamu melakukan latihanpendingginan (cooling down).latihan pendingunan berguna agar otot otot yang tadinya kencang dapat mengendur kembali dan tidak menimbulkan cedera.
PERSENDIAN LEHER
Gerakan gerakan merupakan bagian dari pemanasan untuk persendian otot leher.
Cara melakukan:
- Berdiritegak,kedua tangan dipinggan.
- Tengokkan kepala kekiri dan kekana.
Cara melakukan:
- Berdiri tegak,kedua tangan dipinggang.
- Patahkan kepala keiri dan kekanan.
Cara melakukan:
- Berdiri tegak,kedua tangan dipinggan
- Tundukkan kepala kebawah dan tegakkan .
PERSENDIAN LENGAN DAN BAHU
Cara melakukan:
- Kedua kaki dibuka selebar bahu.
- Pandangan lurus kedepan.
- Rapatkan kedua telapak tangan dengan semua jari jari saling mengait.
- Luruskan kedua lengan keatas.
- Tahan beberapa saat.
Cara melakuan:
- Kedua kaki dibuka selebar bahu.
- Pandangan lurus kedepan.
- Rapatkan kedua telapak tangan dengan semua jari jari saling mengait.
- Luruskan kedua lengan kedepan.
- Tahan beberapa saat.
Cara melakukan:
- Kedua kaki dibuka selebar bahu.
- Pandangan lurus kedepan.
- Rapatkan kedua telapak tangan dengan semua jari jari saling mengait.
- Lurskan kedua lengan kebelakang.
- Tahan beberapa saat.
Cara melakukan:
- Kedua kaki dibuka selebar bahu.
- Pandangan lurus kedepan.
- Siku tangan ditarik kebelakang kepala.
- Tahan beberapa saat.
Cara melakukan:
- Kedua kaki dibuka selebar bahu.
- Pandangan lurus kedepan.
- Siku tangan ditarik dan ditekan sampai sedekat mungkin dengan leher bagian depan.
- Tahan beberapa saat.
PERSENDIAN PINGGANG.
Cara melakukan:
- Berdiri kaki kangkang.
- Kedua tangan lurus kedepan.
- Bungkukkan badan dan masukkan kedua tangan melalui celah kedua kaki.
- Lakukan berulang ulang.
Senin, 04 November 2019
Ada tiga aba-lari jarak pendek jum,at Tanggal 8 Nopemver 2019
Ada tiga aba-aba dalam lari jarak pendek, yakni ‘bersedia’, ‘siap’, dan ‘yak’.
Biasanya aba-aba terakhir digantikan dengan suara pistol yang sangat khas agar para pelari ini tidak mendapatkan gangguan aba-aba dari pihak-pihak yang ingin mengacaukan perlombaan. Berikut penjelasan selengkapnya:
1. Aba-aba ‘Bersedia’
Posisi jongkok, kepala menunduk ke bawah. Kedua kaki berada pada posisi yang telah disediakan pada balok tumpuan. Kaki depan merupakan kaki terkuat.
2. Aba-aba ‘Siap’
Dari posisi jongkok pada aba-aba ini kemudian pantat diangkat naik setinggi pundak atau lebih sedikit, pandangan masih tetap ke bawah, rileks, tangan dan siku pada posisi lurus, berat badan ditumpukan ke bagia depan, konsentrasi untuk mendengar aba-aba berikutnya.
3. Aba-aba ‘Yak’
Mulai berlari; Kaki depan melakukan tolakan sekuat mungkin bersamaan dengan pandangan lurus dan fokus pada lintasan untuk berlari sekencang-kencangnya.
Nomor Lari Jarak Pendek Yang Diperlombakan
Meski nomor lari jarak pendek mulai dari 50 meter hingga 400 meter, namun berdasarkan kesepakatan internasional, nomor lari jarak pendek yang diperlombakan hanya ada tiga jenis saja, yaitu nomor 100 meter, 200 meter, dan 400 meter.
Cara Melakukan Ayunan Lengan Lari Jarak Pendek
Secara otomatis ketika berlari maka kedua lengan akan terayun. Namun agar lebih optimal dan gerakan tangan ini tidak mengganggu saat berlari, maka kedua lengan ini ditekuk hingga membentuk sudut kurang lebih 90 derajad.
Biarkan lengan ini mengayun secara alami dalam posisi tersebut karena justru ayunan ini sedikit banyak akan membantu kecepatan, membantu keseimbangan dan mempermudah paru-paru mengambil nafas.
Ayunan yang tepat saat tangan terayun kebelakang, ketinggiannya tak melebihi pinggul, sementara ayunan ke depan, ketinggiannya tak melebihi bahu. Dengan demikian ayunan ini justru akan mengoptimalkan kinerja tubuh dalam berlari.
Senin, 28 Oktober 2019
Atlitik lari sprint kelas 6B,6A jum,at 1 Nopember 2019
materi lari sprint
Pengertian Lari Sprint
Lari sprint atau sering juga disebut dengan lari pendek adalah salah satu jenis lari dengan menempu jarak yang pendek. Peserta dituntut untuk menempuh jarak 100 meter, 200 meter dan 400 meter dengan berlari kecepatan penuh dari awal sampai akhir. Nomor atletik lari jarak pendek biasa disebut sprint race. Sedangkan untuk pelari pada jenis lari ini disebut dengan sprinter. Cabang atletik lari jarak pendek bisa diselenggarakan di dalam ruangan (indoor) atau di luar ruangan (outdoor). Untuk negara dengan empat musim biasanya pelaksanaan lari digelar pada musim dingin. Sedangkan untuk outdoor dilangsungkan ketika musim panas.
Lari sprint atau sering juga disebut dengan lari pendek adalah salah satu jenis lari dengan menempu jarak yang pendek. Peserta dituntut untuk menempuh jarak 100 meter, 200 meter dan 400 meter dengan berlari kecepatan penuh dari awal sampai akhir. Nomor atletik lari jarak pendek biasa disebut sprint race. Sedangkan untuk pelari pada jenis lari ini disebut dengan sprinter. Cabang atletik lari jarak pendek bisa diselenggarakan di dalam ruangan (indoor) atau di luar ruangan (outdoor). Untuk negara dengan empat musim biasanya pelaksanaan lari digelar pada musim dingin. Sedangkan untuk outdoor dilangsungkan ketika musim panas.
Perbedaan Lari Sprint Dengan Lari Jarak Menengah dan Jarak Jauh.
Untuk lari pendek, jamak disebut dengan lari sprint. Kenapa jenis lari pendek ini dinamakan sprint, karena pad lari pendek yang diutamakan adalah kecepatan dan mengandalkan kecepatan pada otot. Bagian kaki yang diutamakan adalah pada otot tungkai untuk bisa bekerja dengan tenaga penuh full speed. Hal ini sangat dibutuhkan pada lari sprint karena pelari dituntut untuk berlari secepat mungkin pada jarak yang ditentukan tanpa adanya pengaturan ritme atau irama dalam melangkah untuk mengatu
Untuk lari pendek, jamak disebut dengan lari sprint. Kenapa jenis lari pendek ini dinamakan sprint, karena pad lari pendek yang diutamakan adalah kecepatan dan mengandalkan kecepatan pada otot. Bagian kaki yang diutamakan adalah pada otot tungkai untuk bisa bekerja dengan tenaga penuh full speed. Hal ini sangat dibutuhkan pada lari sprint karena pelari dituntut untuk berlari secepat mungkin pada jarak yang ditentukan tanpa adanya pengaturan ritme atau irama dalam melangkah untuk mengatu
Start Lari Jarak Pendek (Start Jongkok)
Teknik awalan atau start merupakan teknik yang sangat penting untuk diperhatikan karena awalan ini sangat menentukan keberhasilan. Berikut ini yang harus dilakukan:
- Jenis start yang dilakukan di awal merupakan start jongkok karena dinilai cukup efektif untuk menambah kecepatan. Untuk melakukannya, tumpuan kaki terkuat diletakkan di depan dan kaki satunya berada dibelakang. Kaki depan berfungsi untuk melakukan tolakan, yakni dengan mendorong sekuat tenaga ke arah depan.
- Pastikan kedua tangan menumpu di belakang garis start.
- Pada aba-aba ‘siap’ angkat pantat setinggi bahu, pandangan lurus ke depan, kosentrasi penuh, atur nafas, dan fokus pada aba-aba berikutnya.
2. Sikap Tubuh Lari Jarak Pendek
Pada aba-aba ‘grak’/pistol, tolakkan kaki penumpu depan sekuat-kuatnya, otomatis pada awalan lari badan akan condong ke depan, tegakkan perlahan mengikuti gerak tubuh ketika berlari.
Jangan terlalu tegak dan jangan terlr pernafasan.Sabtu, 19 Oktober 2019
Permainan pencak silat kl 6A 6B jum,at 25 Oktober 2019
Teknik dasar pencak silat yang wajib dikuasai pertama adalah kuda-kuda. Kuda-kuda merupakan sebuah sikap menapakkan kaki yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan saat akan menyerang ataupun bertahan.
Di dalam teknik pencak silat sendiri kuda-kuda terbagi menjadi enam, yaitu:
- Kuda-kuda depan.
- Kuda-kuda tengah.
- Kuda-kuda belakang.
- Kuda-kuda samping.
- Kuda-kuda silang.
- Kuda-kuda depan dan belakang.
2. Teknik Sikap Pasang
Setelah menguasai teknik dasar pencak silat kuda-kuda, selanjutnya kamu harus menguasai sikap pasang. Sikap pasang merupakan sebuah posisi yang dikombinasikan dengan kuda-kuda dan bersifat fleksibel sesuai dengan situasi bertahan ataupun menyerang.
3. Teknik Pola Langkah
Senin, 14 Oktober 2019
Jum'at 18 oktober 2019 kelas VIC VlB
Ada 3 teknik memegang peluru: jari-jari direnggangkan sementara jari kelingking agak ditekuk dan berada di samping peluru, sedang ibu jari dalam sikap sewajarnya. Untuk orang yang berjari kuat dan panjang, jari-jari agak rapat, ibu jari di samping, jari kelingking berada di samping belakang peluru.Biasa dipakai oleh para juara. Seperti cara di atas, hanya saja sikap jari-jari lebih direnggangkan lagi, sedangkan letak jari kelingking berada di belakang peluru. Cocok untuk orang yang tangannya pendek dan jari-jarinya kecil.
b. Teknik Meletakkan Peluru Pada Bahu
Peluru dipegang dengan salah satu cara di atas, letakkan peluru pada bahu dan menempel pada leher bagian samping. Siku yang memegang peluru agak dibuka ke samping dan tangan satunya rileks di samping kiri badan.
c. Teknik Menolak Peluru
• Cara memegang peluru
Bola peluru diletakkan pada ujung telapak tangan, akar jari-jari tangan. Jari telunjuk, jari tengan dan kelingking merupakan titik-titik utama untuk membantu lemparan.Jari kelingking dan ibu jari menjaga agar peluru tidak tergelincir.Peluru harus berada dekat leher hingga waktu penolakan.
• Persiapan menolak
Kondisi tangan kanan memegang peluru yang ditempelkan pada bahu. Siku yang memegang peluru agak dibuka ke samping, sedangkan tangan kiri diupayakan rileks di samping kiri badan.Tangan kiri berfungsi untuk menjaga keseimbangan.
Ketika akan menolak atau melempar, siku harus setinggi mungkin dan mengikuti terus di belakang peluru. Pada saat peluru sudah dilepaskan, jangan sekali-kali membiarkan lengan tertuju di bawah peluru atau terburu-buru ditarik.Kedua kaki diusahakan sejajar, menghadap kea rah sasaran lemparan dan jarak antara kaki lebih lebar sedikit dari lebar pinggul.
• Tolakan berdiri
Posisi saat menolak harus ditekankan pada kaki karena kaki bagian yang terkuat dari tubuh. Kaki kanan diletakkan di muka batas belakang lingkaran.Sementara kaki kiri berada di samping kiri selebar badan dan segaris dengan arah lemparan. Pada saat seluruh badan menghadap ke arah tolakan, dengan cepat peluru itu ditolakkan sekuat-kuatnya ke depan (arah tolakan). Jalannya tolakan harus lurus dan sudut lemparnnya maksimal 40°.
B. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Teknik Tolak Peluru
Ketentuan diskualifikasi/kegagalan peserta tolak peluru: 1) Menyentuh balok batas sebelah atas, 2) Menyentuh tanah di luar lingkaran, 3) Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah, 4) Dipanggil selama 3 menit belum menolak, 5) Peluru ditaruh di belakang kepala, 6) Peluru jatuh di luar sektor lingkaran, 7) Menginjak garis lingkaran lapangan, 8) Keluar lewat depan garis lingkaran, 9) Keluar lingkaran tidak dengan berjalan tenang, 10) Peserta gagal melempar sudah 3 kali lemparan.
Beberapa hal yang disarankan: 1) Bawalah tungkai kiri merendah, 2) Dapatkan keseimbangan gerak dari kedua tungkai dengan tungkai kiri memimpin di belakang, 3) Menjaga agar bagian atas badan tetap rileks ketika bagian bawah bergerak, 4) Hasilkan rangkaian gerak yang cepat dan jauh pada tungkai kanan, 5) Putar kaki kanan ke arah dalam sewaktu melakukan luncuran, 6) Pertahankan pinggul kiri dan bahu menghadap ke belakang selama mungkin, 7) Bawalah tangan kiri dalam sebuah posisi mendekati badan, 8) Tahanlah sekuat-kuatnya dengan tungkai kiri.
Beberapa hal yang harus dihindari: 1) Tidak memiliki keseimbangan dalam sikap permulaan, 2) Melakukan lompatan ketika meluncur dengan kaki kanan, 3) Mengangkat badan tinggi ketika melakukan luncuran, 4) Tidak cukup jauh menarik kaki kanan di bawah badan, 5) Mendarat dengan kaki kanan menghadap ke belakang, 5) Menggerakkan tungkai kiri terlalu banyak ke samping, 6) Terlalu awal membuka badan, 7) Mendarat dengan badan menghadap ke samping atau ke depan.
C. Peralatan
Alat yang digunakan: 1) Rol Meter, 2) Bendera Kecil, 3) Kapur/tali raffia, 4) Peluru, 5) Obrient (gaya membelakangi arah tolakan), 6) Ortodox (gaya menyamping).
D. Lapangan Tolak Peluru
Lapangan tolak peluru berbentuk lingkaran berdiameter 2,135 m. Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja atau bahan lain yang cocok dilengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari semen, aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin. Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar antara 20 mm-6 mm lebih rendah dari bibir atas lingkaran besi. Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas lingkaran besi menjulur sepanjang 0,75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau kayu. Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran tolak minimum 6 mm dan harus dicat putih. Balok penahan dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh. Lebar balok 11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm.
b. Teknik Meletakkan Peluru Pada Bahu
Peluru dipegang dengan salah satu cara di atas, letakkan peluru pada bahu dan menempel pada leher bagian samping. Siku yang memegang peluru agak dibuka ke samping dan tangan satunya rileks di samping kiri badan.
c. Teknik Menolak Peluru
• Cara memegang peluru
Bola peluru diletakkan pada ujung telapak tangan, akar jari-jari tangan. Jari telunjuk, jari tengan dan kelingking merupakan titik-titik utama untuk membantu lemparan.Jari kelingking dan ibu jari menjaga agar peluru tidak tergelincir.Peluru harus berada dekat leher hingga waktu penolakan.
• Persiapan menolak
Kondisi tangan kanan memegang peluru yang ditempelkan pada bahu. Siku yang memegang peluru agak dibuka ke samping, sedangkan tangan kiri diupayakan rileks di samping kiri badan.Tangan kiri berfungsi untuk menjaga keseimbangan.
Ketika akan menolak atau melempar, siku harus setinggi mungkin dan mengikuti terus di belakang peluru. Pada saat peluru sudah dilepaskan, jangan sekali-kali membiarkan lengan tertuju di bawah peluru atau terburu-buru ditarik.Kedua kaki diusahakan sejajar, menghadap kea rah sasaran lemparan dan jarak antara kaki lebih lebar sedikit dari lebar pinggul.
• Tolakan berdiri
Posisi saat menolak harus ditekankan pada kaki karena kaki bagian yang terkuat dari tubuh. Kaki kanan diletakkan di muka batas belakang lingkaran.Sementara kaki kiri berada di samping kiri selebar badan dan segaris dengan arah lemparan. Pada saat seluruh badan menghadap ke arah tolakan, dengan cepat peluru itu ditolakkan sekuat-kuatnya ke depan (arah tolakan). Jalannya tolakan harus lurus dan sudut lemparnnya maksimal 40°.
B. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Teknik Tolak Peluru
Ketentuan diskualifikasi/kegagalan peserta tolak peluru: 1) Menyentuh balok batas sebelah atas, 2) Menyentuh tanah di luar lingkaran, 3) Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah, 4) Dipanggil selama 3 menit belum menolak, 5) Peluru ditaruh di belakang kepala, 6) Peluru jatuh di luar sektor lingkaran, 7) Menginjak garis lingkaran lapangan, 8) Keluar lewat depan garis lingkaran, 9) Keluar lingkaran tidak dengan berjalan tenang, 10) Peserta gagal melempar sudah 3 kali lemparan.
Beberapa hal yang disarankan: 1) Bawalah tungkai kiri merendah, 2) Dapatkan keseimbangan gerak dari kedua tungkai dengan tungkai kiri memimpin di belakang, 3) Menjaga agar bagian atas badan tetap rileks ketika bagian bawah bergerak, 4) Hasilkan rangkaian gerak yang cepat dan jauh pada tungkai kanan, 5) Putar kaki kanan ke arah dalam sewaktu melakukan luncuran, 6) Pertahankan pinggul kiri dan bahu menghadap ke belakang selama mungkin, 7) Bawalah tangan kiri dalam sebuah posisi mendekati badan, 8) Tahanlah sekuat-kuatnya dengan tungkai kiri.
Beberapa hal yang harus dihindari: 1) Tidak memiliki keseimbangan dalam sikap permulaan, 2) Melakukan lompatan ketika meluncur dengan kaki kanan, 3) Mengangkat badan tinggi ketika melakukan luncuran, 4) Tidak cukup jauh menarik kaki kanan di bawah badan, 5) Mendarat dengan kaki kanan menghadap ke belakang, 5) Menggerakkan tungkai kiri terlalu banyak ke samping, 6) Terlalu awal membuka badan, 7) Mendarat dengan badan menghadap ke samping atau ke depan.
C. Peralatan
Alat yang digunakan: 1) Rol Meter, 2) Bendera Kecil, 3) Kapur/tali raffia, 4) Peluru, 5) Obrient (gaya membelakangi arah tolakan), 6) Ortodox (gaya menyamping).
D. Lapangan Tolak Peluru
Lapangan tolak peluru berbentuk lingkaran berdiameter 2,135 m. Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja atau bahan lain yang cocok dilengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari semen, aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin. Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar antara 20 mm-6 mm lebih rendah dari bibir atas lingkaran besi. Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas lingkaran besi menjulur sepanjang 0,75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau kayu. Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran tolak minimum 6 mm dan harus dicat putih. Balok penahan dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh. Lebar balok 11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm.
Minggu, 22 September 2019
Latihan soal-Soal penjas kls 6 Kamis 3 Oktober 2019
Kelas : 6D,6E,6C
1.Permainan sepak bola berasal dari negara ....
a. Amerika
b. Inggris
c. Brasil
d. Prancis
2. Tinggi gawang dalam permainan seopak bola adalah ....
a. 2,20 meter
b. 2,22 mter
c. 2,41 meter
d. 2,44 meter
3. Lingkaran tengah pada lapangan sepak bola berukuran ....
a. 9,10 meter
b. 9,20 meter
c. 9,15 meter
d. 9,25 meter
4. Lama permainan sepak bola adalah ....
a. 2 x 30 menit
b. 2 x 35 menit
c. 2 x 40 menit
d. 2 x 45 menit
5. Berapa jumlah pemain sepak bola dalam 1 t tim adalah ....
a. 11 orang
b. 12 orang
c. 14 orang
d. 15 orang
6. Permainan tradisional beregu yang dilakukan dengan cara memukul dan menangkap bola adalah...
a. Bola kasti
b. Bola Basket
c. Bola Voli
d. Bola tangan
7. Jumlah pemain bola kasti masing-masing tim...
a. 11
b. 12
c. 13
d. 14
8. Panjang lapangan tempat hinggap bola kasti..
a. 20 m
b. 30 m
c. 60 m
d. 20-30 m
9. Berapa kesempatan memukul bola kasti
a. 3 kali
b. 2 kali
c. 4 kali
d. 5 kali
10. Panjang tongkat pemukul bola kasti...
a. 50-60 cm
b. 60-70 cm
c. 70-80 cm
d. 80-90 cm
11. Permainan tolak peluru termasuk kategori olah raga apa.........
A. Atletik
B. Senam
C. Menembak
D. Renang
12. Yang termasuk sikap awal menolak peluru adalah, kecuali......
A.Kaki kanan ditempatkan di muka batas belakang lingkaran
B. Ke jamban dulu
C. Kaki kanan sedikit ditekuk, berat badan berada pada kaki kanan
D. Pandangan mata di tujukan kira-kira 4 meter ke depan
13. Berapa kilogram peluru untuk senior putra
A. 1 kg
B. 5 kg
C. 7,257
D. 400
14.Peralatan apa yang di gunakan untuk melakukan tolak peluru.....
A. Kapur
B. Pensil
C. Bendera negara
D. Spidol
15. Berapa diameter lapangan tolak peluru
A. 10 m
B. 200m
C. 21m
D. 2,135m
16 .Bagaimana arah untuk menolak peluru
A. Ke jamban
B. Ke sungai
C. Ke depan
D. Ke mobil
17. Jenis gaya apa yang digunakan untuk menolak peluru
A. Balet
B. Muathai
C. Gaya menyamping / Ortodok
D. Gulat
18. Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar rata-rata berapa
A.20 mm sampai 6 mm
B. 25,678mm sampai 7 mm
C. 18 mm sampai 4 mm
D. 13mm sampai 5mm
19. Lapangan rounders berbentuk ....
a. segitiga
b. segiempat
c. empat persegi panjang
d. segilima
20. Arah bola hasil lemparan melambung adalah ....
a. ke atas
b. ke bawah
c.mendatar
d. ke samping
1.Permainan sepak bola berasal dari negara ....
d. 15 orang
6. Permainan tradisional beregu yang dilakukan dengan cara memukul dan menangkap bola adalah...
a. Bola kasti
b. Bola Basket
c. Bola Voli
d. Bola tangan
7. Jumlah pemain bola kasti masing-masing tim...
a. 11
b. 12
c. 13
d. 14
8. Panjang lapangan tempat hinggap bola kasti..
a. 20 m
b. 30 m
c. 60 m
d. 20-30 m
9. Berapa kesempatan memukul bola kasti
a. 3 kali
b. 2 kali
c. 4 kali
d. 5 kali
10. Panjang tongkat pemukul bola kasti...
a. 50-60 cm
b. 60-70 cm
c. 70-80 cm
d. 80-90 cm
11. Permainan tolak peluru termasuk kategori olah raga apa.........
A. Atletik
B. Senam
C. Menembak
D. Renang
12. Yang termasuk sikap awal menolak peluru adalah, kecuali......
A.Kaki kanan ditempatkan di muka batas belakang lingkaran
B. Ke jamban dulu
C. Kaki kanan sedikit ditekuk, berat badan berada pada kaki kanan
D. Pandangan mata di tujukan kira-kira 4 meter ke depan
13. Berapa kilogram peluru untuk senior putra
A. 1 kg
B. 5 kg
C. 7,257
D. 400
14.Peralatan apa yang di gunakan untuk melakukan tolak peluru.....
A. Kapur
B. Pensil
C. Bendera negara
D. Spidol
15. Berapa diameter lapangan tolak peluru
A. 10 m
B. 200m
C. 21m
D. 2,135m
16 .Bagaimana arah untuk menolak peluru
A. Ke jamban
B. Ke sungai
C. Ke depan
D. Ke mobil
17. Jenis gaya apa yang digunakan untuk menolak peluru
A. Balet
B. Muathai
C. Gaya menyamping / Ortodok
D. Gulat
18. Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar rata-rata berapa
A.20 mm sampai 6 mm
B. 25,678mm sampai 7 mm
C. 18 mm sampai 4 mm
D. 13mm sampai 5mm
a. segitiga
b. segiempat
c. empat persegi panjang
d. segilima
20. Arah bola hasil lemparan melambung adalah ....
a. ke atas
b. ke bawah
c.mendatar
d. ke samping
Senin, 16 September 2019
Diskualipikasi permainan tolak peluru Jum,at 20 September 2019
Kelas 6B,6A
diskualifikasi/kegagalan peserta tolak peluru: 1) Menyentuh balok batas sebelah atas, 2)
Menyentuh tanah di luar lingkaran, 3) Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah, 4) Dipanggil selama 3 menit belum menolak, 5) Peluru ditaruh di belakang kepala, 6) Peluru jatuh di luar sektor lingkaran, 7) Menginjak garis lingkaran lapangan, 8) Keluar lewat depan garis lingkaran, 9) Keluar lingkaran tidak dengan berjalan tenang, 10) Peserta gagal melempar sudah 3 kali lemparan.
Beberapa hal yang disarankan: 1) Bawalah tungkai kiri merendah, 2) Dapatkan keseimbangan gerak dari kedua tungkai dengan tungkai kiri memimpin di belakang, 3) Menjaga agar bagian atas badan tetap rileks ketika bagian bawah bergerak, 4) Hasilkan rangkaian gerak yang cepat dan jauh pada tungkai kanan, 5) Putar kaki kanan ke arah dalam sewaktu melakukan luncuran, 6) Pertahankan pinggul kiri dan bahu menghadap ke belakang selama mungkin, 7) Bawalah tangan kiri dalam sebuah posisi mendekati badan, 8) Tahanlah sekuat-kuatnya dengan tungkai kiri.
Beberapa hal yang harus dihindari: 1) Tidak memiliki keseimbangan dalam sikap permulaan, 2) Melakukan lompatan ketika meluncur dengan kaki kanan, 3) Mengangkat badan tinggi ketika melakukan luncuran, 4) Tidak cukup jauh menarik kaki kanan di bawah badan, 5) Mendarat dengan kaki kanan menghadap ke belakang, 5) Menggerakkan tungkai kiri terlalu banyak ke samping, 6) Terlalu awal membuka badan, 7) Mendarat dengan badan menghadap ke samping atau ke depan.
C. Peralatan
Alat yang digunakan: 1) Rol Meter, 2) Bendera Kecil, 3) Kapur/tali raffia, 4) Peluru, 5) Obrient (gaya membelakangi arah tolakan), 6) Ortodox (gaya menyamping
diskualifikasi/kegagalan peserta tolak peluru: 1) Menyentuh balok batas sebelah atas, 2)
Menyentuh tanah di luar lingkaran, 3) Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah, 4) Dipanggil selama 3 menit belum menolak, 5) Peluru ditaruh di belakang kepala, 6) Peluru jatuh di luar sektor lingkaran, 7) Menginjak garis lingkaran lapangan, 8) Keluar lewat depan garis lingkaran, 9) Keluar lingkaran tidak dengan berjalan tenang, 10) Peserta gagal melempar sudah 3 kali lemparan.
Beberapa hal yang disarankan: 1) Bawalah tungkai kiri merendah, 2) Dapatkan keseimbangan gerak dari kedua tungkai dengan tungkai kiri memimpin di belakang, 3) Menjaga agar bagian atas badan tetap rileks ketika bagian bawah bergerak, 4) Hasilkan rangkaian gerak yang cepat dan jauh pada tungkai kanan, 5) Putar kaki kanan ke arah dalam sewaktu melakukan luncuran, 6) Pertahankan pinggul kiri dan bahu menghadap ke belakang selama mungkin, 7) Bawalah tangan kiri dalam sebuah posisi mendekati badan, 8) Tahanlah sekuat-kuatnya dengan tungkai kiri.
Beberapa hal yang harus dihindari: 1) Tidak memiliki keseimbangan dalam sikap permulaan, 2) Melakukan lompatan ketika meluncur dengan kaki kanan, 3) Mengangkat badan tinggi ketika melakukan luncuran, 4) Tidak cukup jauh menarik kaki kanan di bawah badan, 5) Mendarat dengan kaki kanan menghadap ke belakang, 5) Menggerakkan tungkai kiri terlalu banyak ke samping, 6) Terlalu awal membuka badan, 7) Mendarat dengan badan menghadap ke samping atau ke depan.
C. Peralatan
Alat yang digunakan: 1) Rol Meter, 2) Bendera Kecil, 3) Kapur/tali raffia, 4) Peluru, 5) Obrient (gaya membelakangi arah tolakan), 6) Ortodox (gaya menyamping
Jumat, 06 September 2019
Teknik dan praktek cara memegag peluru Senin16 September 2019
a. Teknik dan praktek Memegang Peluru
Klas.,6A,6B,6D.
Ada 3 teknik memegang peluru: jari-jari direnggangkan sementara jari kelingking agak ditekuk dan berada di samping peluru, sedang ibu jari dalam sikap sewajarnya. Untuk orang yang berjari kuat dan panjang, jari-jari agak rapat, ibu jari di samping, jari kelingking berada di samping belakang peluru.Biasa dipakai oleh para juara. Seperti cara di atas, hanya saja sikap jari-jari lebih direnggangkan lagi, sedangkan letak jari kelingking berada di belakang peluru. Cocok untuk orang yang tangannya pendek dan jari-jarinya kecil.
b. Teknik Meletakkan Peluru Pada Bahu
Peluru dipegang dengan salah satu cara di atas, letakkan peluru pada bahu dan menempel pada leher bagian samping. Siku yang memegang peluru agak dibuka ke samping dan tangan satunya rileks di samping kiri badan.
c. Teknik Menolak Peluru
• Cara memegang peluru
Bola peluru diletakkan pada ujung telapak tangan, akar jari-jari tangan. Jari telunjuk, jari tengan dan kelingking merupakan titik-titik utama untuk membantu lemparan.Jari kelingking dan ibu jari menjaga agar peluru tidak tergelincir.Peluru harus berada dekat leher hingga waktu penolakan.
• Persiapan menolak
Kondisi tangan kanan memegang peluru yang ditempelkan pada bahu. Siku yang memegang peluru agak dibuka ke samping, sedangkan tangan kiri diupayakan rileks di samping kiri badan.Tangan kiri berfungsi untuk menjaga keseimbangan.
Ketika akan menolak atau melempar, siku harus setinggi mungkin dan mengikuti terus di belakang peluru. Pada saat peluru sudah dilepaskan, jangan sekali-kali membiarkan lengan tertuju di bawah peluru atau terburu-buru ditarik.Kedua kaki diusahakan sejajar, menghadap kea rah sasaran lemparan dan jarak antara kaki lebih lebar sedikit dari lebar pinggul.
• Tolakan berdiri
Posisi saat menolak harus ditekankan pada kaki karena kaki bagian yang terkuat dari tubuh. Kaki kanan diletakkan di muka batas belakang lingkaran.Sementara kaki kiri berada di samping kiri selebar badan dan segaris dengan arah lemparan. Pada saat seluruh badan menghadap ke arah tolakan, dengan cepat peluru itu ditolakkan sekuat-kuatnya ke depan (arah tolakan). Jalannya tolakan harus lurus dan sudut lemparnnya maksimal 40°.
B. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Teknik Tolak Peluru
Ketentuan diskualifikasi/kegagalan peserta tolak peluru: 1) Menyentuh balok batas sebelah atas, 2) Menyentuh tanah di luar lingkaran, 3) Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah, 4) Dipanggil selama 3 menit belum menolak, 5) Peluru ditaruh di belakang kepala, 6) Peluru jatuh di luar sektor lingkaran, 7) Menginjak garis lingkaran lapangan, 8) Keluar lewat depan garis lingkaran, 9) Keluar lingkaran tidak dengan berjalan tenang, 10) Peserta gagal melempar sudah 3 kali lemparan.
Beberapa hal yang disarankan: 1) Bawalah tungkai kiri merendah, 2) Dapatkan keseimbangan gerak dari kedua tungkai dengan tungkai kiri memimpin di belakang, 3) Menjaga agar bagian atas badan tetap rileks ketika bagian bawah bergerak, 4) Hasilkan rangkaian gerak yang cepat dan jauh pada tungkai kanan, 5) Putar kaki kanan ke arah dalam sewaktu melakukan luncuran, 6) Pertahankan pinggul kiri dan bahu menghadap ke belakang selama mungkin, 7) Bawalah tangan kiri dalam sebuah posisi mendekati badan, 8) Tahanlah sekuat-kuatnya dengan tungkai kiri.
Beberapa hal yang harus dihindari: 1) Tidak memiliki keseimbangan dalam sikap permulaan, 2) Melakukan lompatan ketika meluncur dengan kaki kanan, 3) Mengangkat badan tinggi ketika melakukan luncuran, 4) Tidak cukup jauh menarik kaki kanan di bawah badan, 5) Mendarat dengan kaki kanan menghadap ke belakang, 5) Menggerakkan tungkai kiri terlalu banyak ke samping, 6) Terlalu awal membuka badan, 7) Mendarat dengan badan menghadap ke samping atau ke depan.
C. Peralatan
Alat yang digunakan: 1) Rol Meter, 2) Bendera Kecil, 3) Kapur/tali raffia, 4) Peluru, 5) Obrient (gaya membelakangi arah tolakan), 6) Ortodox (gaya menyamping).
D. Lapangan Tolak Peluru
Lapangan tolak peluru berbentuk lingkaran berdiameter 2,135 m. Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja atau bahan lain yang cocok dilengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari semen, aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin. Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar antara 20 mm-6 mm lebih rendah dari bibir atas lingkaran besi. Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas lingkaran besi menjulur sepanjang 0,75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau kayu. Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran tolak minimum 6 mm dan harus dicat putih. Balok penahan dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh. Lebar balok 11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm.
Klas.,6A,6B,6D.
Ada 3 teknik memegang peluru: jari-jari direnggangkan sementara jari kelingking agak ditekuk dan berada di samping peluru, sedang ibu jari dalam sikap sewajarnya. Untuk orang yang berjari kuat dan panjang, jari-jari agak rapat, ibu jari di samping, jari kelingking berada di samping belakang peluru.Biasa dipakai oleh para juara. Seperti cara di atas, hanya saja sikap jari-jari lebih direnggangkan lagi, sedangkan letak jari kelingking berada di belakang peluru. Cocok untuk orang yang tangannya pendek dan jari-jarinya kecil.
b. Teknik Meletakkan Peluru Pada Bahu
Peluru dipegang dengan salah satu cara di atas, letakkan peluru pada bahu dan menempel pada leher bagian samping. Siku yang memegang peluru agak dibuka ke samping dan tangan satunya rileks di samping kiri badan.
c. Teknik Menolak Peluru
• Cara memegang peluru
Bola peluru diletakkan pada ujung telapak tangan, akar jari-jari tangan. Jari telunjuk, jari tengan dan kelingking merupakan titik-titik utama untuk membantu lemparan.Jari kelingking dan ibu jari menjaga agar peluru tidak tergelincir.Peluru harus berada dekat leher hingga waktu penolakan.
• Persiapan menolak
Kondisi tangan kanan memegang peluru yang ditempelkan pada bahu. Siku yang memegang peluru agak dibuka ke samping, sedangkan tangan kiri diupayakan rileks di samping kiri badan.Tangan kiri berfungsi untuk menjaga keseimbangan.
Ketika akan menolak atau melempar, siku harus setinggi mungkin dan mengikuti terus di belakang peluru. Pada saat peluru sudah dilepaskan, jangan sekali-kali membiarkan lengan tertuju di bawah peluru atau terburu-buru ditarik.Kedua kaki diusahakan sejajar, menghadap kea rah sasaran lemparan dan jarak antara kaki lebih lebar sedikit dari lebar pinggul.
• Tolakan berdiri
Posisi saat menolak harus ditekankan pada kaki karena kaki bagian yang terkuat dari tubuh. Kaki kanan diletakkan di muka batas belakang lingkaran.Sementara kaki kiri berada di samping kiri selebar badan dan segaris dengan arah lemparan. Pada saat seluruh badan menghadap ke arah tolakan, dengan cepat peluru itu ditolakkan sekuat-kuatnya ke depan (arah tolakan). Jalannya tolakan harus lurus dan sudut lemparnnya maksimal 40°.
B. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Teknik Tolak Peluru
Ketentuan diskualifikasi/kegagalan peserta tolak peluru: 1) Menyentuh balok batas sebelah atas, 2) Menyentuh tanah di luar lingkaran, 3) Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah, 4) Dipanggil selama 3 menit belum menolak, 5) Peluru ditaruh di belakang kepala, 6) Peluru jatuh di luar sektor lingkaran, 7) Menginjak garis lingkaran lapangan, 8) Keluar lewat depan garis lingkaran, 9) Keluar lingkaran tidak dengan berjalan tenang, 10) Peserta gagal melempar sudah 3 kali lemparan.
Beberapa hal yang disarankan: 1) Bawalah tungkai kiri merendah, 2) Dapatkan keseimbangan gerak dari kedua tungkai dengan tungkai kiri memimpin di belakang, 3) Menjaga agar bagian atas badan tetap rileks ketika bagian bawah bergerak, 4) Hasilkan rangkaian gerak yang cepat dan jauh pada tungkai kanan, 5) Putar kaki kanan ke arah dalam sewaktu melakukan luncuran, 6) Pertahankan pinggul kiri dan bahu menghadap ke belakang selama mungkin, 7) Bawalah tangan kiri dalam sebuah posisi mendekati badan, 8) Tahanlah sekuat-kuatnya dengan tungkai kiri.
Beberapa hal yang harus dihindari: 1) Tidak memiliki keseimbangan dalam sikap permulaan, 2) Melakukan lompatan ketika meluncur dengan kaki kanan, 3) Mengangkat badan tinggi ketika melakukan luncuran, 4) Tidak cukup jauh menarik kaki kanan di bawah badan, 5) Mendarat dengan kaki kanan menghadap ke belakang, 5) Menggerakkan tungkai kiri terlalu banyak ke samping, 6) Terlalu awal membuka badan, 7) Mendarat dengan badan menghadap ke samping atau ke depan.
C. Peralatan
Alat yang digunakan: 1) Rol Meter, 2) Bendera Kecil, 3) Kapur/tali raffia, 4) Peluru, 5) Obrient (gaya membelakangi arah tolakan), 6) Ortodox (gaya menyamping).
D. Lapangan Tolak Peluru
Lapangan tolak peluru berbentuk lingkaran berdiameter 2,135 m. Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja atau bahan lain yang cocok dilengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari semen, aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin. Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar antara 20 mm-6 mm lebih rendah dari bibir atas lingkaran besi. Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas lingkaran besi menjulur sepanjang 0,75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau kayu. Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran tolak minimum 6 mm dan harus dicat putih. Balok penahan dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh. Lebar balok 11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm.
Sabtu, 31 Agustus 2019
Materi ajar olahraga tolak peluru Jum,at 6 september 2019
TOLAK PELURU
Kelas : 6A,6B.
Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik.Atlet tolak peluru melemparkan bola besi yang berat sejauh mungkin. [Penolak peluru, Universitas Nebraska, 1942] Teknik Dasar Tolak Peluru Terdapat beberapa teknik dasar dalam tolak peluru, diantaranya : Teknik Memegang Peluru Ada 3 teknik memegang peluru : Jari-jari direnggangkan sementara jari kelingking agak ditekuk dan berada di samping peluru, sedang ibu jari dalam sikap sewajarnya. Untuk orang yang berjari kuat dan panjang.Jari-jari agak rapat, ibu jari di samping, jari kelingking berada di samping belakang peluru.Biasa dipakai oleh para juara. Seperti cara di atas, hanya saja sikap jari-jari lebih direnggangkan lagi, sedangkan letak jari kelingking berada di belakang peluru. Cocok untuk orang yang tangannya pendek dan jari-jarinya kecil. Teknik Meletakkan Peluru Pada Bahu Peluru dipegang dengan salah satu cara di atas, letakkan peluru pada bahu dan menempel pada leher bagian samping. Siku yang memegang peluru agak dibuka ke samping dan tangan satunya rileks di samping kiri badan. Teknik Menolak Peluru Pengenalan peluru Peluru dipegang dengan satu tangan dipindahkan ke tangan yang lain Peluru dipegang dengan tangan kanan dan diletakkan di bahu dengan cara yang benar Peluru dipegang dengan dua tangan dengan sikap berdiri akak membungkuk, kemudian kedua tangan yang memegang peluru diayunkan ke arah belakang dan peluru digelindingkan ke depan Sikap awal akan menolak peluru Mengatur posisi kaki, kaki kanan ditempatkan di muka batas belakang lingkaran, kaki kiri diletakkan di samping kiri selebar badan segaris dengan arah lemparan. Bersamaan dengan ayunan kaki kiri, kaki kanan menolak ke arah lemparan dan mendarat di tengah lingkaran.
Sewaktu kaki kaki kanan mendarat, badan dalam keadaan makin condong ke samping kanan.Bahu kanan lebih rendah dari bahu kiri.Lengan kiri masih pada sikap semula.Cara menolakkan peluru Dari sikap penolakan peluru, tanpa berhenti harus segera diikuti dengan gerakan menolak peluru.Jalannya dorongan atau tolakan peda peluru harus lurus satu garis.Sudut lemparan kurang dari 40o. Sikap akhir setelah menolak peluru Sesudah menolak peluru, membuat gerak lompatan untuk menukar kaki kanan ke depan. Bersamaan dengan mendaratnya kaki kanan, kaki kiri di tarik ke belakang demikian pula dengan lengan kiri untuk memelihara keseimbangan.
PERALATAN Alat yang digunakan :
- Rol Meter
- Bendera Kecil
- Kapur / Tali Rafia
- Peluru
a. Untuk senior putra = 7.257 kg
b. Untuk senior putri = 4 kg
c. Untuk yunior putra = 5 kg
d. Untuk yunior putri = 3 kg
- Obrient : gaya membelakangi arah tolakan
- Ortodox : gaya menyamping
Lapangan Tolak Peluru Konstruksi :
o Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja ata bahan lain yang cocok yang dilengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari emen , aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin. Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar anatara 20 mm sampai 6 mm lebih rendah dari bibir atas lingkaran besi.
o Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas lingkaran besi menjulur sepanjang 0.75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau kayu.
o Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran tolak minimum 6 mm dan harus di cat putih.
o Balok penahan dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh.
o Lebar balok 11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm. Gambar Lapangan Tolak Peluru
Tehnik tolak peluru
Teknik Permainan Olah Raga Tolak Peluru Cabang Atletic | Sejarah | Peraturan
Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik yang termasuk dalam nomor lempar.Atlet tolak peluru melemparkan bola besi yang berat sejauh mungkin yang disebut peluru.Peluru ini merupakan peralatan utama dalam olahraga ini.Bentuknya bulat seperti bola dan terbuat dari besi. Berat peluru disesuaikan dengan penggunanya, antara lain:
• Untuk senior putra = 7,257 kg
• Untuk senior putri = 4 kg
• Untuk junior putra = 5 kg
• Untuk junior putri = 3 kg
Beragam kegiatan lempar beban telah ada lebih dari 2000 tahun lalu di Kepulauan Britania. Pada awalnya, kegiatan ini diselenggarakan dengan menggunakan bola batu.Sementara kegiatan pertama yang menggambarkan tolak peluru modern, tampaknya terjadi di zaman pertengahan ketika serdadu menyelenggarakan pertandingan dengan melempar beban yang disebut canon balls atau peluru meriam.
Pertandingan tolak peluru tercatat pada awal abad ke-19 di Skotlandia dan merupakan bagian dari kejuaraan amatir di Inggris tahun 1866.Tolak peluru merupakan event olimpiade modern asli yang diadakan di Athena, Yunani tahun 1896.
A. Teknik Dasar Tolak Peluru
Terdapat beberapa teknik dasar dalam tolak peluru, di antaranya:
a. Teknik Memegang Peluru
Ada 3 teknik memegang peluru: jari-jari direnggangkan sementara jari kelingking agak ditekuk dan berada di samping peluru, sedang ibu jari dalam sikap sewajarnya. Untuk orang yang berjari kuat dan panjang, jari-jari agak rapat, ibu jari di samping, jari kelingking berada di samping belakang peluru.Biasa dipakai oleh para juara. Seperti cara di atas, hanya saja sikap jari-jari lebih direnggangkan lagi, sedangkan letak jari kelingking berada di belakang peluru. Cocok untuk orang yang tangannya pendek dan jari-jarinya kecil.
b. Teknik Meletakkan Peluru Pada Bahu
Peluru dipegang dengan salah satu cara di atas, letakkan peluru pada bahu dan menempel pada leher bagian samping. Siku yang memegang peluru agak dibuka ke samping dan tangan satunya rileks di samping kiri badan.
c. Teknik Menolak Peluru
• Cara memegang peluru
Bola peluru diletakkan pada ujung telapak tangan, akar jari-jari tangan. Jari telunjuk, jari tengan dan kelingking merupakan titik-titik utama untuk membantu lemparan.Jari kelingking dan ibu jari menjaga agar peluru tidak tergelincir.Peluru harus berada dekat leher hingga waktu penolakan.
• Persiapan menolak
Kondisi tangan kanan memegang peluru yang ditempelkan pada bahu. Siku yang memegang peluru agak dibuka ke samping, sedangkan tangan kiri diupayakan rileks di samping kiri badan.Tangan kiri berfungsi untuk menjaga keseimbangan.
Ketika akan menolak atau melempar, siku harus setinggi mungkin dan mengikuti terus di belakang peluru. Pada saat peluru sudah dilepaskan, jangan sekali-kali membiarkan lengan tertuju di bawah peluru atau terburu-buru ditarik.Kedua kaki diusahakan sejajar, menghadap kea rah sasaran lemparan dan jarak antara kaki lebih lebar sedikit dari lebar pinggul.
• Tolakan berdiri
Posisi saat menolak harus ditekankan pada kaki karena kaki bagian yang terkuat dari tubuh. Kaki kanan diletakkan di muka batas belakang lingkaran.Sementara kaki kiri berada di samping kiri selebar badan dan segaris dengan arah lemparan. Pada saat seluruh badan menghadap ke arah tolakan, dengan cepat peluru itu ditolakkan sekuat-kuatnya ke depan (arah tolakan). Jalannya tolakan harus lurus dan sudut lemparnnya maksimal 40°.
B. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Teknik Tolak Peluru
Ketentuan diskualifikasi/kegagalan peserta tolak peluru: 1) Menyentuh balok batas sebelah atas, 2) Menyentuh tanah di luar lingkaran, 3) Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah, 4) Dipanggil selama 3 menit belum menolak, 5) Peluru ditaruh di belakang kepala, 6) Peluru jatuh di luar sektor lingkaran, 7) Menginjak garis lingkaran lapangan, 8) Keluar lewat depan garis lingkaran, 9) Keluar lingkaran tidak dengan berjalan tenang, 10) Peserta gagal melempar sudah 3 kali lemparan.
Beberapa hal yang disarankan: 1) Bawalah tungkai kiri merendah, 2) Dapatkan keseimbangan gerak dari kedua tungkai dengan tungkai kiri memimpin di belakang, 3) Menjaga agar bagian atas badan tetap rileks ketika bagian bawah bergerak, 4) Hasilkan rangkaian gerak yang cepat dan jauh pada tungkai kanan, 5) Putar kaki kanan ke arah dalam sewaktu melakukan luncuran, 6) Pertahankan pinggul kiri dan bahu menghadap ke belakang selama mungkin, 7) Bawalah tangan kiri dalam sebuah posisi mendekati badan, 8) Tahanlah sekuat-kuatnya dengan tungkai kiri.
Beberapa hal yang harus dihindari: 1) Tidak memiliki keseimbangan dalam sikap permulaan, 2) Melakukan lompatan ketika meluncur dengan kaki kanan, 3) Mengangkat badan tinggi ketika melakukan luncuran, 4) Tidak cukup jauh menarik kaki kanan di bawah badan, 5) Mendarat dengan kaki kanan menghadap ke belakang, 5) Menggerakkan tungkai kiri terlalu banyak ke samping, 6) Terlalu awal membuka badan, 7) Mendarat dengan badan menghadap ke samping atau ke depan.
C. Peralatan
Alat yang digunakan: 1) Rol Meter, 2) Bendera Kecil, 3) Kapur/tali raffia, 4) Peluru, 5) Obrient (gaya membelakangi arah tolakan), 6) Ortodox (gaya menyamping).
D. Lapangan Tolak Peluru
Lapangan tolak peluru berbentuk lingkaran berdiameter 2,135 m. Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja atau bahan lain yang cocok dilengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari semen, aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin. Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar antara 20 mm-6 mm lebih rendah dari bibir atas lingkaran besi. Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas lingkaran besi menjulur sepanjang 0,75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau kayu. Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran tolak minimum 6 mm dan harus dicat putih. Balok penahan dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh. Lebar balok 11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm.
Kelas : 6A,6B.
Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik.Atlet tolak peluru melemparkan bola besi yang berat sejauh mungkin. [Penolak peluru, Universitas Nebraska, 1942] Teknik Dasar Tolak Peluru Terdapat beberapa teknik dasar dalam tolak peluru, diantaranya : Teknik Memegang Peluru Ada 3 teknik memegang peluru : Jari-jari direnggangkan sementara jari kelingking agak ditekuk dan berada di samping peluru, sedang ibu jari dalam sikap sewajarnya. Untuk orang yang berjari kuat dan panjang.Jari-jari agak rapat, ibu jari di samping, jari kelingking berada di samping belakang peluru.Biasa dipakai oleh para juara. Seperti cara di atas, hanya saja sikap jari-jari lebih direnggangkan lagi, sedangkan letak jari kelingking berada di belakang peluru. Cocok untuk orang yang tangannya pendek dan jari-jarinya kecil. Teknik Meletakkan Peluru Pada Bahu Peluru dipegang dengan salah satu cara di atas, letakkan peluru pada bahu dan menempel pada leher bagian samping. Siku yang memegang peluru agak dibuka ke samping dan tangan satunya rileks di samping kiri badan. Teknik Menolak Peluru Pengenalan peluru Peluru dipegang dengan satu tangan dipindahkan ke tangan yang lain Peluru dipegang dengan tangan kanan dan diletakkan di bahu dengan cara yang benar Peluru dipegang dengan dua tangan dengan sikap berdiri akak membungkuk, kemudian kedua tangan yang memegang peluru diayunkan ke arah belakang dan peluru digelindingkan ke depan Sikap awal akan menolak peluru Mengatur posisi kaki, kaki kanan ditempatkan di muka batas belakang lingkaran, kaki kiri diletakkan di samping kiri selebar badan segaris dengan arah lemparan. Bersamaan dengan ayunan kaki kiri, kaki kanan menolak ke arah lemparan dan mendarat di tengah lingkaran.
Sewaktu kaki kaki kanan mendarat, badan dalam keadaan makin condong ke samping kanan.Bahu kanan lebih rendah dari bahu kiri.Lengan kiri masih pada sikap semula.Cara menolakkan peluru Dari sikap penolakan peluru, tanpa berhenti harus segera diikuti dengan gerakan menolak peluru.Jalannya dorongan atau tolakan peda peluru harus lurus satu garis.Sudut lemparan kurang dari 40o. Sikap akhir setelah menolak peluru Sesudah menolak peluru, membuat gerak lompatan untuk menukar kaki kanan ke depan. Bersamaan dengan mendaratnya kaki kanan, kaki kiri di tarik ke belakang demikian pula dengan lengan kiri untuk memelihara keseimbangan.
PERALATAN Alat yang digunakan :
- Rol Meter
- Bendera Kecil
- Kapur / Tali Rafia
- Peluru
a. Untuk senior putra = 7.257 kg
b. Untuk senior putri = 4 kg
c. Untuk yunior putra = 5 kg
d. Untuk yunior putri = 3 kg
- Obrient : gaya membelakangi arah tolakan
- Ortodox : gaya menyamping
Lapangan Tolak Peluru Konstruksi :
o Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja ata bahan lain yang cocok yang dilengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari emen , aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin. Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar anatara 20 mm sampai 6 mm lebih rendah dari bibir atas lingkaran besi.
o Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas lingkaran besi menjulur sepanjang 0.75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau kayu.
o Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran tolak minimum 6 mm dan harus di cat putih.
o Balok penahan dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh.
o Lebar balok 11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm. Gambar Lapangan Tolak Peluru
Tehnik tolak peluru
Teknik Permainan Olah Raga Tolak Peluru Cabang Atletic | Sejarah | Peraturan
Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik yang termasuk dalam nomor lempar.Atlet tolak peluru melemparkan bola besi yang berat sejauh mungkin yang disebut peluru.Peluru ini merupakan peralatan utama dalam olahraga ini.Bentuknya bulat seperti bola dan terbuat dari besi. Berat peluru disesuaikan dengan penggunanya, antara lain:
• Untuk senior putra = 7,257 kg
• Untuk senior putri = 4 kg
• Untuk junior putra = 5 kg
• Untuk junior putri = 3 kg
Beragam kegiatan lempar beban telah ada lebih dari 2000 tahun lalu di Kepulauan Britania. Pada awalnya, kegiatan ini diselenggarakan dengan menggunakan bola batu.Sementara kegiatan pertama yang menggambarkan tolak peluru modern, tampaknya terjadi di zaman pertengahan ketika serdadu menyelenggarakan pertandingan dengan melempar beban yang disebut canon balls atau peluru meriam.
Pertandingan tolak peluru tercatat pada awal abad ke-19 di Skotlandia dan merupakan bagian dari kejuaraan amatir di Inggris tahun 1866.Tolak peluru merupakan event olimpiade modern asli yang diadakan di Athena, Yunani tahun 1896.
A. Teknik Dasar Tolak Peluru
Terdapat beberapa teknik dasar dalam tolak peluru, di antaranya:
a. Teknik Memegang Peluru
Ada 3 teknik memegang peluru: jari-jari direnggangkan sementara jari kelingking agak ditekuk dan berada di samping peluru, sedang ibu jari dalam sikap sewajarnya. Untuk orang yang berjari kuat dan panjang, jari-jari agak rapat, ibu jari di samping, jari kelingking berada di samping belakang peluru.Biasa dipakai oleh para juara. Seperti cara di atas, hanya saja sikap jari-jari lebih direnggangkan lagi, sedangkan letak jari kelingking berada di belakang peluru. Cocok untuk orang yang tangannya pendek dan jari-jarinya kecil.
b. Teknik Meletakkan Peluru Pada Bahu
Peluru dipegang dengan salah satu cara di atas, letakkan peluru pada bahu dan menempel pada leher bagian samping. Siku yang memegang peluru agak dibuka ke samping dan tangan satunya rileks di samping kiri badan.
c. Teknik Menolak Peluru
• Cara memegang peluru
Bola peluru diletakkan pada ujung telapak tangan, akar jari-jari tangan. Jari telunjuk, jari tengan dan kelingking merupakan titik-titik utama untuk membantu lemparan.Jari kelingking dan ibu jari menjaga agar peluru tidak tergelincir.Peluru harus berada dekat leher hingga waktu penolakan.
• Persiapan menolak
Kondisi tangan kanan memegang peluru yang ditempelkan pada bahu. Siku yang memegang peluru agak dibuka ke samping, sedangkan tangan kiri diupayakan rileks di samping kiri badan.Tangan kiri berfungsi untuk menjaga keseimbangan.
Ketika akan menolak atau melempar, siku harus setinggi mungkin dan mengikuti terus di belakang peluru. Pada saat peluru sudah dilepaskan, jangan sekali-kali membiarkan lengan tertuju di bawah peluru atau terburu-buru ditarik.Kedua kaki diusahakan sejajar, menghadap kea rah sasaran lemparan dan jarak antara kaki lebih lebar sedikit dari lebar pinggul.
• Tolakan berdiri
Posisi saat menolak harus ditekankan pada kaki karena kaki bagian yang terkuat dari tubuh. Kaki kanan diletakkan di muka batas belakang lingkaran.Sementara kaki kiri berada di samping kiri selebar badan dan segaris dengan arah lemparan. Pada saat seluruh badan menghadap ke arah tolakan, dengan cepat peluru itu ditolakkan sekuat-kuatnya ke depan (arah tolakan). Jalannya tolakan harus lurus dan sudut lemparnnya maksimal 40°.
B. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Teknik Tolak Peluru
Ketentuan diskualifikasi/kegagalan peserta tolak peluru: 1) Menyentuh balok batas sebelah atas, 2) Menyentuh tanah di luar lingkaran, 3) Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah, 4) Dipanggil selama 3 menit belum menolak, 5) Peluru ditaruh di belakang kepala, 6) Peluru jatuh di luar sektor lingkaran, 7) Menginjak garis lingkaran lapangan, 8) Keluar lewat depan garis lingkaran, 9) Keluar lingkaran tidak dengan berjalan tenang, 10) Peserta gagal melempar sudah 3 kali lemparan.
Beberapa hal yang disarankan: 1) Bawalah tungkai kiri merendah, 2) Dapatkan keseimbangan gerak dari kedua tungkai dengan tungkai kiri memimpin di belakang, 3) Menjaga agar bagian atas badan tetap rileks ketika bagian bawah bergerak, 4) Hasilkan rangkaian gerak yang cepat dan jauh pada tungkai kanan, 5) Putar kaki kanan ke arah dalam sewaktu melakukan luncuran, 6) Pertahankan pinggul kiri dan bahu menghadap ke belakang selama mungkin, 7) Bawalah tangan kiri dalam sebuah posisi mendekati badan, 8) Tahanlah sekuat-kuatnya dengan tungkai kiri.
Beberapa hal yang harus dihindari: 1) Tidak memiliki keseimbangan dalam sikap permulaan, 2) Melakukan lompatan ketika meluncur dengan kaki kanan, 3) Mengangkat badan tinggi ketika melakukan luncuran, 4) Tidak cukup jauh menarik kaki kanan di bawah badan, 5) Mendarat dengan kaki kanan menghadap ke belakang, 5) Menggerakkan tungkai kiri terlalu banyak ke samping, 6) Terlalu awal membuka badan, 7) Mendarat dengan badan menghadap ke samping atau ke depan.
C. Peralatan
Alat yang digunakan: 1) Rol Meter, 2) Bendera Kecil, 3) Kapur/tali raffia, 4) Peluru, 5) Obrient (gaya membelakangi arah tolakan), 6) Ortodox (gaya menyamping).
D. Lapangan Tolak Peluru
Lapangan tolak peluru berbentuk lingkaran berdiameter 2,135 m. Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja atau bahan lain yang cocok dilengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari semen, aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin. Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar antara 20 mm-6 mm lebih rendah dari bibir atas lingkaran besi. Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas lingkaran besi menjulur sepanjang 0,75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau kayu. Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran tolak minimum 6 mm dan harus dicat putih. Balok penahan dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh. Lebar balok 11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm.
Jumat, 23 Agustus 2019
Permainan ronders ( bola kecil )
Teknik Dasar Permainan Rounders
Pengertian Permainan Rounders
Senin Teori 26 Agustus 2019
Kls 6 F, 6 C ,
Selasa
Kls,6G,6E
Rabu
Kls,6A 6D
Jum,at
Kls,6B.
Permainan Rounders adalah suatu permainan menggunakan bola kecil yang dilakukan secara beregu, yang terdiri dari 12 pemaian dan 6 pemaian cadangan. Permaian Rounders merupakan perpaduan antara memukul, menangkap dan melempar bola. Permainan ini membutuhkan kerjasama dan kekompakan semua pemain.
Sejarah Permainan Rounders
Permainan rounders diciptakan oleh George Hanchock pada tahun 1887 di Chicago, Amerika Serikat.
Permainan rounders masuk Indonesia dibawa oleh bangsa Belanda dan berkembang di Indonesia ditandai dengan banyaknya klub-klub rounders yang bermunculan di setiap daerah. Kejuaraan pertama kali di adakan pada tahun 1967 di Jakarta dan dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun 1969 di Surabaya.
Senin Tanggal : 26 Agustus 2019
Praktek,kls,6D,
Selasa, kls 6C,6F
Rabu,6G,
Kamis,kls 6E,6B
Jumat,kls 6A,
Senin Teori 26 Agustus 2019
Kls 6 F, 6 C ,
Selasa
Kls,6G,6E
Rabu
Kls,6A 6D
Jum,at
Kls,6B.
Permainan Rounders adalah suatu permainan menggunakan bola kecil yang dilakukan secara beregu, yang terdiri dari 12 pemaian dan 6 pemaian cadangan. Permaian Rounders merupakan perpaduan antara memukul, menangkap dan melempar bola. Permainan ini membutuhkan kerjasama dan kekompakan semua pemain.
Sejarah Permainan Rounders
Permainan rounders diciptakan oleh George Hanchock pada tahun 1887 di Chicago, Amerika Serikat.
Permainan rounders masuk Indonesia dibawa oleh bangsa Belanda dan berkembang di Indonesia ditandai dengan banyaknya klub-klub rounders yang bermunculan di setiap daerah. Kejuaraan pertama kali di adakan pada tahun 1967 di Jakarta dan dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun 1969 di Surabaya.
Teknik Dasar Permainan Rounders
Teknik melempar bola, teknik menangkap bola, dan teknik memukul bola rounders. Untuk lebih jelas akan diuraiakan di bawah ini:
* Teknik melempar bola rounder
Dalam permainan rounders melempar bola dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:
- lemparan melambung, yaitu lemparan yang dimulai dari ayunan belakang atas kepala dengan arah bola ke atas jauh. lemparan melambung digunakan untuk melakukan operan yang jaraknya jauh. cara melakukannya adalah sebagai berikut: Salah satu kaki di depan (biasanya kaki kiri), tangan kanan memegang bola ditarik ke belakang atas kepala, tangan kiri rileks berada di depan dada. posisi badan agak condong ke belakang. Selanjutnya bola dilempar dengan kuat ke arah atas depan sehingga laju bola membentuk parabola.
- Lemparan bola rounders mendatar yaitu lemparan bola yang arahnya horizontal atau mendatar setinggi dada. Cara melakukan lemparan mendatar dimulai dengan satu kaki ke depan (biasanya kaki kiri), tangan kanan memegang bola setingggi dada kemudian tarik tarik ke samping badan, sedangkan tangan kiri rilek di depan dada. Lemparakan bola dengan cara melakukan ayunan lurus ke depan (horizontal), sikap akhir kaki belakang maju selangkah ke depan.
- Lemparan Menyusur Tanah yaitu lemparan bola rounders yang arah bolanya menggelinding atau menyusur di tanah. Cara melakukannya posisi awal sama seperti akan melakukan lemparan mendatar, tetapi ayunan bukan mendatar melainkan ke arah bawah, hal ini akan menjadikan bola menyusur di lantai,
* Teknik Menangkap Bola
Teknik menangkap bola juga di bedakan menjadi 3 macam cara yaitu:
- Teknik Menangkap Bola Melambung yaitu jika arah bola yang datang arahnya dari atas. Untuk menangkap bola seperti ini posisi kaki depan belakang, pandangan ke arah datangnya bola, kedua tangan membentuk seperti corong, selanjutnya bergerak ke arah datangnya bola. bola ditangkap menggunakan kedua tangan (telapak tangan) yang membentuk corong, pada saat bola sampai di tangan segera menutup kedua tangan dan melakukan gerakan lanjutan menarik tangan sedikit ke arah dada agar tidak terjadi benturan yang keras antara bola dengan tangan.
- Teknik Menangkap Bola Mendatar. Untuk cara menangkap bola mendatar prinsipnya hampir sama dengan menangkap bola melambung, perbedaannya posisi telapak tangan menghadap ke depan, pada saat perkenanan bola langsung menutup telapak tangan dan menarik sedikit ke arah dada agar benturan dengan bola dapat dikurangi.
- Teknik Menangkap Bola menyusur di lantai yaitu dengan cara jongkok satu kaki di depan, arah pandangan mata ke arah datangnya bola, kedua telapak tangan membuka dengan posisi di atas tanah, jika bola sampai di tepak tangan segera menutupnya dan siap untuk melakukan gerakan berikutnya.
Senin Tanggal : 26 Agustus 2019
Praktek,kls,6D,
Selasa, kls 6C,6F
Rabu,6G,
Kamis,kls 6E,6B
Jumat,kls 6A,
Teknik memukul bola merupakan keterampilan yang perlu dipelajari dan dikuasai karena dengan pukulan yang baik kita dapat menguasai permainan. Memukul bola ini terdiri atas dua jenis pukulan, yaitu pukulan dengan ayunan (swing)dan pukulan tanpa ayunan (bunt). Pukulan tanpa ayunan (bunt) adalah pukulan yang hanya menyentuhkan kayu pemukul dengan bola tanpa mengayunkan kayu pemukul. Pemukul hanya menunggu bola mengenai kayu pemukul sehingga pantulan bola jatuhnya dekat dari pemukul. Pukulan tanpa ayunan (bunt) merupakan suatu teknik untuk mengelabuhi regu penjaga.
Cara melakukan pukulan, yaitu:
1. Berdiri dengan posisi badan menyamping dari arah datangnya bola.
2. Posisi kedua kaki dibuka selebar bahu.
3. Telapak kaki sejajar dengan lutut sedikit ditekuk.
4. Badan sedikit condong ke depan.
5. Pemukul dipegang dengan erat oleh kedua tangan dan berada di samping telinga kanan.
6. Pandangan mata lurus ke arah datangnya bola atau lemparan.
d. Cara lari dalam bermain rounders
Lapangan Permainan Rounders
Lapangan permainan rounders berbentuk segi lima beraturan dengan panjang tiap sisi 15 meter, pada setiap sudut terdapat base yang berbentuk bujur sangkar yang digunakan sebagai tempat hinggap pemain. Untuk lebih jelasnya tentang lapangan permaian rounder lihat gambar di bawah!
Peraturan Permainan Rounders
Permainan rounders memiliki peraturan-peraturan yang harus diperhatikan. Berikut beberapa peraturan yang harus dijalankan dalam permainan rounders. Peraturan ini dibuat dengan tujuan agar dalam permainan dapat berjalan dengan baik dan sportif. Peraturan-peraturan tersebut, yaitu:
- Permainan rounders dimainkan oleh dua regu, setiap regu terdiri atas 12 pemain, dengan pemain cadangan sebanyak 6 orang.
- Sebelum permainan dimulai, diadakan undian. Regu yang memenangkan undian berhak memilih menjadi regu pemukul atau regu jaga.
- Pemukul diberi kesempatan memukul sebanyak 3 kali, apabila pukulan pertama atau kedua baik, ia harus berlari menuju base.
- Urutan memukul bola sesuai dengan nomor yang telah ditentukan.
- Pemukul yang antre di belakangnya tidak boleh mendahului pemukul di depannya.
- Setiap base hanya boleh diisi oleh satu orang pemain saja.
- Setiap pemain regu pemukul berpindah base, regu jaga boleh mematikan dengan cara mengetik atau membakar base.
- Lama permainan rounders ditentukan oleh inning. Satu inning, yaitu satu kali menjadi regu pemukul dan satu kali menjadi regu penjaga. Untuk peraturan resmi permainan dilakukan dalam 7 inning.
1. Regu penjaga berhasil mematikan regu pemukul sebanyak 6 kali.
2. Regu penjaga berhasil menangkap bola yang dipukul regu pemukul sebanyak 5 kali.
- Kemenangan diraih oleh regu yang berhasil mengumpulkan jumlah poin yang paling banyak.
1. Setiap base yang dilewati pemain mendapat angka 1.
2. Jika dibakar atau terkena tik, tidak mendapat nilai pada base tersebut.
3. Apabila dapat kembali ke ruang tunggu dengan pukulan sendiri dan setiap base selamat maka akan mendapat angka 6.
Demikian Teknik Permainan Rounders yang dapat saya posting semoga bermanfaat, kritik, saran dan komentar silahkan pada kolom komentar di bawah. Terima Kasih
Langganan:
Postingan (Atom)